JALAN SEHAT GEBYAR MUKTAMAR KE 48, KELUARGA BESAR SMK MUHAMMADIYAH CIMANGGU

14/09/2022 | Kegiatan Siswa

Pada hari Rabu, 14 September 2022 Keluarga besar SMK Muhammadiyah Cimanggu yang terdiri dari Guru,Karyawan,Siswa Kelas X,XI, XII mengikuti semarak Pra Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 tingkat PCM Cimanggu
Jalan sehat yang di lepas langsung oleh Kepala Sekolah Bapak Daryo, S.Kom, S.Pd.I, MM, M.Pd yang melewati rute Balai Desa Cimanggu, KUA Cimanggu, masuk Dusun Lirip menelusuri sejuknya udara yang masih ramah dengan nuansa pedesaan, belum begitu banyak terjamah polusi udara membuat peserta jalan sehat benar-benar menikmati suasana tersebut dan ini sesuai dengan kaos yang peserta jalan sehat pakai bertuliskan Kami Siap memajukan Indonesia, mencerahkan semesta.

Sebagaimana kita pahami bersama,sudah satu abad lebih Persyarikatan Muhammadiyah mengabdikan dirinya di bumi pertiwi. Kehadiran persyarikatan yang lebih awal dari kemerdekaan bangsa dan masih tetap bertahan hingga sekarang mencerahkan bangsa Indonesia sampai sekarang.

Dalam satu edisi majalah ini (SM 18/ 96, 2011: 13), Haedar Nashir menulis, “Muhammadiyah dengan ideologi Islam yang berkemajuan bahkan dapat menawarkan pemikiran-pemikiran Islam alternatif yang lebih bercorak humanitarian dan kultural, dengan pandangan-pandangan dan tampilan-tampilan yang lebih lembut.” Dengan kata lain, Muhammadiyah telah berjasa besar dalam “mendinginkan” corak keislaman yang khas nusantara, atau dalam bahasa Haedar Nashir, lebih bercorak humanitarian dan kultural.

Sisi humanitarian persyarikatan ini telah ditegaskan oleh Bapak Pendiri Muhammadiyah, KHA Dahlan, melalui pengamalan surat Al Ma’un (surat ke 107) dalam bentuk aksi nyata ke tengah-tengah masyarakat. Dalam semangat surat ini, keimanan jelas dikaitkan dengan tanggungjawab sosial (social responsibility) yang mengarah padakarakter progresifitas. “Dadio wong Islam sing kemajuan,” begitu pesan KHA Dahlan saat itu. Pesan dalam kalimat pendek ini memiliki makna yang amat dalam dan berimplikasi luas untuk mengubah mindset yang lebih terbuka menuju umat yang beradab dan bermartabat. Misalnya, dalam beribadah pun orang Islam harus berwawasan maju, tidak bersikap taklid tetapi berdasarkan pada pengetahuan dan pemahaman syariat yang benar. Dalam membangun kesejahteraan umat tidak perlu anti terhadap kemajuan yang dicapai oleh bangsa Barat. 

Perubahan arah kiblat sholat dan penyelenggaraan pendidikan Islam dengan menggunakan model pendidikan Barat merupakan contoh-contoh praktis perubahan pola pikir yang berkemajuan dari Kyai Dahlan.
Contoh lain menurut catatan KH. Muhammad Syoedja’, pada masa itu ada beberapa kejadian atau upaya penting yaitu : 
(1) Timbulnya penyiaran agama oleh para mubalighin dan mubalighat; 
(2) Penyiaran agama Islam melalui perpustakaan dengan mendirikanTaman Pustaka, 
(3) Timbulnya aksi untuk pertolongan umumyang diberi nama Penolong Kesengsaraan Oemoem terhadap orang miskin dan anak yatim, penderita yang sengsara, 
(4) Berdirinya Sopo Tresno yang kemudian menjadi Aisyiyah, dan 
5) Terbentuknya bagian Penolong Haji. Kesemuanya ini berangkat dari satu kesadaran kolektif yang dibangun oleh KHA Dahlan untuk menegakkan ajaran agama Islam yang sebenar-benarnya, yaitu agama yang mampu membawa kebahagiaan di dunia maupun akhirat.
Bagaimana Muhammadiyah seharusnya mereformasi dirinya untuk mengantisipasi perubahan global telah banyak dikaji dalam International Research Conference on Muhammadiyah (IRCM) bertopik “Discourse on Genuine Identity of Muhammadiyah inpost Centennial Era” di Universitas Muhammadiyah Malang akhir tahun 2012 lalu. Apapun yang disampaikan oleh para pakar internasional tersebut, Muhammadiyah selama ini telah berhasil membuktikan diri sebagai organisasi yang tak pernah berhenti (stagnan) mengisi roda sejarah bangsa dan negara.

Pada era dimana masalah kehidupan menjadi semakin kompleks seperti sekarang ini, kehadiran organisasi gerakan seperti Muhammadiyah sangat diperlukan. Untuk itu penulis memberikan beberapa catatan agar eksistensi dan fungsi persyarikatan ini tetap berkelanjutan. Begitu besar peran Muhammadiyah , maka sudah seharusnya AUM Pendidikan Muhammadiyah memaksimalkan peran dan jasa Muhammadiyah terhadap kehidupan Bangsa sehingga untuk Muktamar yang akan di gelar Nopember 2022 nanti SMK Muhammadiyah selain jalan sehat juga akan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan gebyar lainnya dan puncaknya menjadi Penggembira Muktamar di Surakarta 18-20 Nopember 2022.


Nashrun Minallahi wa Fathin qarib